www.poultryindonesia.com.  Beberapa penelitian menunjukkan, penambahan probiotik mempunyai dampak positif. Salah satunya menyatakan,  bahwa banyaknya kandungan mikroorganisme hidup dalam usus ternak dapat  memengaruhi metabolisme dalam usus, meningkatkan populasi mikroorganisme yang menguntungkan, sehingga produktivitas ternak lebih baik.  
   Probiotik merupakan produk yang mengandung mikroorganisme hidup nonpatogen yang ditambahkan ke dalam  pakan, yang dapat memengaruhi laju pertumbuhan, efisiensi penggunaan ransum,  kecernaan bahan pakan dan kesehatan ternak melalui perbaikan keseimbangan  mikroorganisme dalam saluran pencernaan.   Beberapa mikroba yang berasal dari saluran pencernaan ternak unggas, terutama pada ayam pedaging dan ayam  petelur, telah direkomendasikan oleh beberapa penelitian sebagai sumber probiotik  yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan pertumbuhan, produksi telur,  efisiensi pakan dan menghasilkan produk ternak (daging dan telur) yang rendah  kolesterol, serta mengurangi bau kandang.  Beberapa mikroorganisme –yang disebut EM/Effective Microorganisms- yang banyak diterapkan  dalam  pertanian dan peternakan antara lain: EM-2, EM-3, EM-4, kultur kapang, kultur mikroba rumen, mikroorganisme yang diklon dengan sel pembentukan hormon. EM-2 ialah campuran lebih dari 80 spesies mikroorganisme. Bentuknya cair dengan pH  7,0 dan disimpan dalam pH 8,5. Jumlah mikroorganisme dalam kultur sangat pada  mencapai 109/gr. EM-3 merupakan kultur bakteri yang terdiri dari 95% bakteri fotosintetik yang disimpan pada pH 8,5 dengan jumlah sama dengan EM-2.  EM-4 merupakan mikroorganisme yang banyak digunakan bagi peternakan, karena  90% bakteri di dalamnya ialah Lactobacillus Spp. Bakteri lainnya Azotobacter, Clostridia, Enterobacter, Agrobacterium, Erwinia,  Pseudomonas, dan mikroorganisme pembentuk asam laktat. Media kulturnya berbentuk  cairan dengan pH 4,5. Jumlah mikroorganisme di dalamnya sama dengan EM-2 dan EM-3.   Dalam bidang peternakan, arti probiotik cukup penting karena saat ini sebagian orang takut terhadap  makanan yang mengandung kolesterol. Kadar kolesterol biasanya tinggi pada  makanan yang kadar lemaknya tinggi. Dengan pemanfaatan probiotik, kini muncul produk  ternak seperti telur rendah kolesterol, daging sapi rendah kolesterol, daging  broiler bebas residu antibiotik, dan banyak lagi produk lainnya.   Selain itu, banyak peternak yang memanfaatkan EM-4 dengan maksud untuk menghilangkan bau dalam kandang,  dan ternyata dengan pengamatan sekilas hasilnya cukup memuaskan. Untuk  mengurangi keadaan ini memang masih diperlukan penelitian yang intensif, lebih  cermat dan dengan data yang terukur.  Dari berbagai hasil penelitian, maka efek probiotik pada ternak secara garis besar adalah : 1) Meningkatkan  laju pertumbuhan ternak potong, ayam dan babi (Fuller, 1992). Peningkatan  laju pertumbuhan ini terjadi dengan menekan jumlah mikroorganisme patogen  yang mengganggu pertumbuhan dalam kondisi subklinis, 2) Memperbaiki produksi  susu secara kualitatif dan kuantitatif (William dan New Bold, 1990). Untuk ini mikroorganisme yang paling baik ialah kapang Saccharomyces  cerevisiae dan Aspergillus oryzae, 3) Meningkatkan produksi telur baik  jumlah maupun berat telurnya (Fuller, 1992), 4) Memperbaiki konversi ransum  pada ayam yang diberi Enterococcus faecium (Kumprent, dkk. 1984), 5)  meningkatkan kesehatan ternak (Fuller, 1992). mldz  
